YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 24 September 2014

Globalisasi Perekonomian,, Siapkah kita?




Sebelum membahas tentang pengaruh globalisasi pada perekonomian Indonesia, kita harus paham apa yang dimaksud dengan globalisasi. Globalisasi merupakan proses dimana hubungan sosial dan saling ketergantungan antarnegara dan antarmanusia menjadi semakin tidak berbatas. Sedangkan menurut  Selo Soemardjan, Globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah – kaidah yang sama. Globalisasi terjadi pada bidang informasi, ekonomi, serta budaya. Sudah sejak lama pemerintah Indonesia menggembar – gemborkan tentang globalisasi itu sendiri. Dengan harapan masyarakat dan pelaku industri siap menghadapi segala dampak dari globalisasi terutama pengaruh globalisasi pada perkembangan ekonomi Indonesia.
Globalisasi Perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Pemasaran global saat ini dibentuk oleh pengaruh dinamis dari beberapa kekuatan yang mendorong dan yang menghambat.
Hal yang mendorong di antaranya adalah : - kebutuhan dan keinginan pasar - teknologi - perbaikan transportasi - biaya - kualitas - perdamaian global - pertumbuhan ekonomi dunia - mengenali peluang untuk mengembangkan daya tuas secara global
Hal yang menghambat : - perbedaan pasar - kecadokan manajemen - budaya organisasi - kendali nasional
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Pasar bebas merupakan salah satu bentuk nyata dari globalisasi ekonomi. Pengaruh dari globalisasi pada perkembangan ekonomi Indonesia diantaranya adalah tumbuhnya kreativitas para pelaku ekonomi Indonesia serta semakin mendunia produk – produk buatan Indonesia. Dengan adanya globalisasi, para pelaku ekonomi, memang dituntut untuk semakin kreatif menciptakan produk – produk yang tidak hanya mampu bersaing dengan sesama produk buatan dalam negeri, namun juga harus mampu bersaing dengan produk – produk dari negara lain. Tanpa adanya pengembangan produk, sudah pasti produk mereka tidak akan bisa laku di pasaran. Terlebih sejak CAFTA (China Asia Free Trade Assosiation) diberlakukan, barang – barang dari China mulai membanjiri pasar Indonesia. Tidak hanya bentuk serta tampilan produk yang menarik, namun juga harga yang ditawarkan sangat murah bila dibandingkan dengan produk – produk buatan Indonesia.
Dampak positif globalisasi antara lain:
·         Semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor, dengan catatan produk ekspor Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Hal ini membuka kesempatan bagi pengusaha di Indonesia untuk melahirkan produk-produk berkualitas, kreatif, dan dibutuhkan oleh pasar dunia.
·         Semakin mudah mengakses modal investasi dari luar negeri. Apabila investasinya bersifat langsung, misalnya dengan pendirian pabrik di Indonesia maka akan membuka lapangan kerja. Hal ini bisa mengatasi kelangkaan modal di Indonesia
·         Semakin mudah memperoleh barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia
·         Semakin meningkatnya kegiatan pariwisata, sehingga membuka lapangan kerja di bidang pariwisata sekaligus menjadi ajang promosi produk Indonesia.
Dampak negatif globalisasi bagi kegiatan ekonomi di Indonesia terutama bersumber dari ketidaksiapan ekonomi Indonesia dalam persaingan yang semakin bebas. Berikut adalah dampak negatif globalisasi terhadap perekonomian adalah :
·         Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor Indonesia karena kalah bersaing dengan produksi negara lain yang lebih murah dan berkualitas. Misalnya produk pertanian kita kalah jauh dari Thailand.  
·         Membanjirnya produk impor di pasaran Indonesia sehingga mematikan usaha-usaha di Indonesia. Misalnya, ancaman produk mainan Cina yang lebih murah bagi industri mainan di tanah air.
·         Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan menjadi ajang spekulasi. Investasi yang sudah ditanam di Indonesia bisa dengan mudah ditarik atau dicabut jika dirasa tidak lagi menguntungkan. Hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi.
·         Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih profesional SDMnya. Lapangan kerja di Indonesia yang sudah sempit jadi semakin sempit.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MAE) yang merupakan kesepakatan negara-negara ASEAN dalam meningkatkan kerja sama perekonomian akan diberlakukan pada 31 Desember 2015. bentuk kerjasama ini bertujuan agar terciptanya aliran bebas barang, jasa, dan tenaga kerja terlatih serta aliran investasi yang lebih bebas. Indonesia yang merupakan salat satu negara yang ikut ambil Bagian dalam MAE 2015 memiliki potensi dan peluang yang besar untuk meningkatkan perekonomian pendidikan nasional.
Kekuatan dan kesempatan Indonesia untuk menjadi pemenang dalam persaingan yang akan diberlakukan MULAI 2015 memang Sangat Tinggi, tetapi dibalik kekuatan Yang dimiliki Indonesia masih mempunyai banyak kelemahan. Kelemahan utama Indonesia terletak pada sinkronisasi program dan kebijakan pemerintah daerah dan pusat serta mind-set  masyarakat khususnya para pelaku usaha yang belum seluruhnya melihat peluang pengembangan perekonomian di MEA 2015 mendatang.
Melihat keadaan yang terjadi sekarang ini Indonesia sebenarnya belum siap menghadapi MEA 2015 walaupun mempunyai peluang dan kekuatan tinggi. Laporan perubahan perubahan kementerian koordinator perekonomian mengungkapkan bahwa neraca perdagangan Indonesia sejak Tahun 2005 setiap tahunnya mengalami defisit yang meningkat di negara – negara ASEAN.
Indonesia dengan kekayaan alam yang besar ternyata ekspornya hanya didominasi oleh barang-barang yang berupa Bahan baku alam ( Bahan baku ), seperti batubara, minyak nabati, gas, dan minyak bumi . Indonesia masih kalah bersaing dengan negara – negara Industri utama ASEAN seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Pengolahan Bahan baku alam yang merupakan hasil Indonesia masih selalu dilakukan oleh negara lain, Indonesia belum mampu menguasai kekayaan alamnya sendiri.
Dalam menghadapi MEA 2015, amat penting bagi pemuda untuk memfokuskan diri pada aspek-aspek funda­mental dan kronis tersebut. Sebab aspek-aspek tersebut berkontribusi dominan terhadap daya saing Indonesia mengha­dapi semua hubungan ekonomi internasional. Pemerintah perlu memper­hatikan dengan seksama strategi pemenuhan kebutuhan pemuda dalam menghadapi MEA 2015.
Peran pemuda dalam meng­ha­­dapi AEC 2015 sangat dibu­tuh­­kan mengingat bahwa pe­mu­da sebagai tonggak peruba­han. Fokus terhadap pemuda mesti menjadi prioritas. Misal­nya, bagaimana menekan ang­ka pengangguran pemuda, men­­­ciptakan ide-ide kreatif agar para sarjana dapat semakin be­s­ar memiliki minat menjadi wi­r­a­usaha serta mampu mela­ku­­­­kan inovasi kebijakan lainnya.
Salah satu upaya untuk member­da­yakan pemuda Indo­nesia adalah dengan penana­man dan pengembangan jiwa ke­wira­usahaan (entre­preneur skill). Perlunya pemuda mem­berdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan koperasi. Untuk merangsang pemuda untuk berkonstribusi dalam pemberdayaan UMKM dan koperasi salah satunya adalah diberikan kebebasan dalam berkreasi dan berinovasi, pemberian kredit selektif di mana kredit ini diberikan hanya kepada peminjam yang ingin berwirausaha, pemberian penghargaan kepada wirausaha muda, dan pemberian pelatihan kewirausahaan sejak dini.
Dukungan dari generasi muda untuk menghadapi dan memasuki pasar global MEA merupakan salah satu kekuatan Indonesia untuk dapat bertahan dalam persaingan Pasar bebas. Generasi muda perlu membuat berbagai kegiatan diantaranya yaitu menciptakan usaha Sendiri, bersaing di pemasaran global, mensosialisasikan MEA dan mengajak kaum muda lain untuk meningkatkan daya wirausaha sehingga usaha-usaha baru muncul dan Bisa mempertahankan perekonomian negara . Generasi muda merupakan salat satu tonggak keberhasilan tujuan Negar ,karena kaum mudalah pemegang keberlanjutan negara .
Dunia kreatifitas sangat diperlukan menyongsong AEC 2015. Apalagi perdagangan bebas tidak dapat dihindarkan lagi. Bila pemuda masih berpangku tangan untuk tidak melakukan inovasi apalagi kreasi, otomatis masa depan bangsa ini akan semakin terkubur hidup-hidup oleh negara tetangga yang sudah siap secara ide, praktik bahkan materi. Semoga pemuda makin sadar akan peran pentingnya bagi kemajuan bangsa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar